
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan oleh setiap dosen. Kegiatan PkM merupakan salah satu kegiatan yang menerapkan hasil kajian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Oleh sebab itu, tim dosen dari Program Studi Agroteknologi yang terdiri dari Yonce M. Killa, S.P., M.P., Melycorianda Hubi Ndapamuri, S.P., M.P., Uska Peku Jawang, S.Si., M.P., Marten Umbu Nganji, S.TP., M.P., Lusia Danga Lewu, S.P., M.P., dan mahasiswa atas naman Antonius Ndana Duang melakukan kegiatan PkM dengan judul “Peningkatan Pengetahuan Anggota Kelompok Tani Mitra Tani Desa Paranda Kecamatan Wula Waijelu dalam Pembuatan Pestisida Organik dan Pupuk Organik Berbasis Kearifan Lokal”.
Kegiatan ini dilakukan di Desa Paranda Kecamatan Wula Waijelu Kabupaten Sumba Timur pada hari Sabtu, tanggal 03 Desembar 2022. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang anggota Kelompok Tani Mitra Tani. Kegitan ini bertujuan memberikan informasi mengenai bahan-bahan lokal yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida organik dan pupuk organik. Berdasarkan pengamatan dan hasil survey, diperoleh ada beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai pestisida organik seperti daun gamal, daun tai kabala (kirinyuh), daun anona, daun nimba, daun papaya, ubi iwi (ubi gadung) dan daun sirsak. Selain itu bahan yang dapat digunakan untuk pupuk organik yaitu daun gamal, daun tai kabala (kirinyuh), kotoran sapi, sisa-sisa bekas gergaji.
Selain memperkenalkan bahan-bahan yang digunakan untuk pestisida dan pupuk organik, tim juga menjelaskan dan mempraktekkan bagaimana cara untuk membuatnya. Hal ini direspon baik oleh para anggota kelompok tani, karena selama ini bahan-bahan ini tumbuh di halaman rumah dan kebun mereka tapi manfaatnya belum diketahui. Para anggota kelompok tani pun antusias dan siap mempraktekkan di rumah masing-masing. Menurut bapak Marthinus Marambadima ketua kelompok mitra tani bahwa dengan adanya kegiatan PkM ini dapat menjawab kegelisahan dari anggota kelompok karena selama ini dalam kegiatan budidaya sering mengalami masalah kurangnya pupuk dan pestisida. Selain kegiatan pelatihan juga dilakukan pembagian alat pertanian berupa hand sprayer dan bibit tanaman holtikultura yang dapat dimanfaatkan oleh anggota kelompok. (YON)